Agent Veto Valorant: Pengubah Meta Baru dengan Skill Anti-Utility

Agent Veto Valorant: Pengubah Meta Baru dengan Skill Anti-Utility
Agent Veto Valorant: Pengubah Meta Baru dengan Skill Anti-Utility

Debut Mengejutkan di VCT Champions 2025

Dalam ajang bergengsi VCT Champions 2025, Riot Games kembali memukau para penggemar dengan memperkenalkan Agent terbaru bernama Veto, karakter ke-29 dalam dunia Valorant. Seperti perilisan agent sebelumnya, momen pengumuman kali ini kembali menjadi pusat perhatian komunitas Valorant. Veto sukses menarik sorotan sejak kemunculan perdananya di atas panggung.

Tak heran Veto jadi sorotan, karena ia memiliki kemampuan langka untuk menonaktifkan dan merusak utilitas lawan—fitur yang belum pernah muncul pada agent mana pun sebelumnya. Tak heran, banyak pemain langsung memprediksi bahwa kehadiran Veto akan mengubah meta permainan secara signifikan, terutama dalam skema pertahanan dan eksekusi taktis.

Asal-Usul dan Peran Veto di Valorant

Veto berperan sebagai Sentinel, menjadikannya Sentinel ketujuh di roster Valorant. Ia berasal dari Senegal, menjadikannya agent ketiga dari benua Afrika. Menurut lore resmi Valorant, Veto mendapatkan kekuatannya dari proses mutasi biologis, berbeda dari mayoritas Sentinel yang mengandalkan teknologi.

Tubuhnya mampu menyerap dan meniadakan energi dari berbagai jenis utilitas musuh, menjadikannya ancaman nyata bagi Agent seperti Killjoy, Cypher, maupun Sova yang bergantung pada perangkat pengintai. Filosofi desain kemampuannya berfokus pada konsep “anti-utility suppression”, yaitu membatasi bahkan menghancurkan alat bantu lawan untuk mengendalikan area.

Tak seperti Sentinel lain yang lebih defensif, Veto mendorong pemain bermain agresif dan adaptif, menciptakan tekanan konstan terhadap strategi lawan.

Rincian Skill Veto: Dari Crosscut hingga Evolution
Skill C – Crosscut

Veto menempatkan orb vortex di permukaan tanah. Selama berada dalam jangkauan, ia dapat teleportasi ke lokasi orb tersebut kapan saja. Orb bisa dipindahkan atau diambil kembali.
Kemampuan ini ideal untuk reposition cepat atau kabur dari tekanan. Namun, teleportasi hanya dapat dilakukan jika orb terlihat langsung. Jika terkena efek flash atau terhalang smoke, skill ini tidak aktif artinya penempatan orb harus strategis dan tersembunyi.

Skill Q – Chokehold

Skill ini memungkinkan Veto melemparkan fragmen jebakan yang menciptakan zona infeksi. Musuh yang melewati area tersebut akan terkena efek deafen (tidak bisa mendengar suara sekitar) dan decay (penurunan HP sementara).
Chokehold menjadi senjata andalan untuk menahan rotasi lawan dan menjaga site, walau jebakan ini rentan dihancurkan sebelum aktif.

Skill E – Interceptor

Inilah kemampuan inti Veto yang membuatnya berbeda. Interceptor memungkinkan Veto menempatkan perangkat penghancur utilitas, yang secara otomatis menonaktifkan atau menghancurkan perangkat skill lawan seperti dinding Sage, smoke Jett, turret Killjoy, atau recon dart Sova.
Meski sangat berguna, alat ini rentan dihancurkan oleh tembakan, jadi penempatan yang cermat di area tersembunyi menjadi kunci efektivitasnya.

Skill Ultimate – Evolution

Ultimate Veto membuatnya memasuki bentuk mutasi penuh, memberikan peningkatan daya tahan, regenerasi HP cepat, serta imunitas terhadap efek flash, stun, slow, bahkan damage area.
Dalam mode ini, Veto bisa menjadi tank sementara yang menahan serangan lawan selama satu round penuh. Namun, ultimate ini tidak membuatnya kebal terhadap peluru, sehingga pemain tetap harus menjaga posisi dan memanfaatkan momentum dengan bijak.

Veto, Sentinel yang Mengubah Paradigma

Kehadiran Veto dianggap sebagai jawaban Riot terhadap meta utility-heavy yang mendominasi kompetisi Valorant belakangan ini. Banyak tim profesional mengandalkan skill seperti smoke, trap, atau drone untuk menguasai area dan kini, Veto hadir untuk mematahkan dominasi itu.

Berbeda dengan Sentinel seperti Killjoy atau Cypher yang fokus menjaga site secara pasif, Veto mampu bertarung aktif dan mengganggu eksekusi lawan secara langsung. Ia bisa menghancurkan strategi retake musuh, sekaligus menjadi benteng kuat dalam fase pertahanan.

Dengan kombinasi anti-utility dan ultimate yang mematikan, Veto siap menantang meta lama dan menjadi ancaman serius di ajang kompetitif Valorant berikutnya.

Kesimpulan: Agent Baru, Gaya Baru

Dibekali kekuatan biologis dan kontrol area yang mematikan, Veto tak sekadar agen baru—ia simbol perubahan strategi di Valorant.

Bagi pemain yang menyukai gaya bermain agresif tapi taktis, Veto bisa menjadi pilihan ideal untuk menghadapi strategi lawan yang bergantung pada utilitas.
Pertanyaannya, apakah kamu siap menyambut agent anti-utility ini dan menjadikannya bagian dari komposisi timmu di patch berikutnya?. Baca berita lain di sini.

Agent Veto Valorant: Pengubah Meta Baru dengan Skill Anti-Utility