Game Black Myth Wukong Berhasil Di-Crack, Tapi Hacker Enggan Sebarkan ke Publik

Game Black Myth Wukong Berhasil Di-Crack, Tapi Hacker Enggan Sebarkan ke Publik
Game Black Myth Wukong Berhasil Di-Crack, Tapi Hacker Enggan Sebarkan ke Publik

Denuvo Akhirnya Tertembus, Tapi Tidak untuk Semua Orang

Sejak perilisannya pada 2024, Black Myth: Wukong langsung mencuri perhatian komunitas gamer di seluruh dunia. Gamer menantikan game ini karena visual sinematik, gameplay yang memukau, dan kisah yang terinspirasi dari legenda Journey to the West. Namun, sistem keamanan Denuvo Anti-Tamper yang terpasang menyulitkan pembajakan, hingga muncul kabar mengejutkan baru-baru ini.

Salah satu hacker ternama di komunitas gaming mengklaim berhasil menembus pertahanan Denuvo pada Black Myth: Wukong. Namun, berbeda dari kebanyakan peretas, ia menegaskan tidak akan membagikan hasil crack tersebut ke publik.

Informasi ini langsung menjadi topik panas di forum-forum gaming dan media sosial, terutama di kalangan gamer yang sudah lama menunggu versi bajakan game ini.

Pengakuan Hacker di Media Sosial

Kabar ini berawal dari unggahan akun X (Twitter) bernama @momo5502, seorang hacker yang kerap membedah sistem keamanan game dan software. Dengan membagikan sejumlah tangkapan layar yang menunjukkan Black Myth: Wukong berjalan tanpa perlindungan Denuvo, ia langsung memicu kehebohan.

Momo menjelaskan dalam cuitannya bahwa ia dan temannya, Sogen, membutuhkan waktu beberapa minggu untuk menembus sistem keamanan tersebut. Sogen membantu dari sisi teknis. Mereka berhasil memodifikasi beberapa bagian sistem game hingga Denuvo tidak lagi aktif saat game dijalankan.

Namun, ketika banyak pengguna bertanya apakah hasil crack tersebut akan dibagikan secara publik, Momo langsung menegaskan bahwa ia tidak akan merilisnya. Pernyataan ini sontak membuat komunitas gamer “bajakan” kecewa, sekaligus menimbulkan perdebatan baru di internet.

Alasan Hacker Menolak Menyebarkan Versi Bajakan

Dalam penjelasan lanjutan di kolom komentar, Momo mengungkap alasan mengapa ia enggan membagikan hasil crack ke publik. Ia menulis bahwa tindakan tersebut bisa kembali menyeretnya ke masalah hukum.

Menurutnya, beberapa tahun lalu ia pernah terlibat kasus hukum karena membagikan game hasil crack secara terbuka. Meski tidak dijelaskan secara rinci kasus apa yang dialaminya, pengalaman itu membuatnya berhati-hati. Kini, ia lebih memilih untuk meneliti sistem proteksi Denuvo demi kepentingan teknis dan pembelajaran pribadi, bukan untuk distribusi ilegal.

“Saya tidak akan membagikan file atau metode apa pun. Ini hanya untuk riset. Saya sudah belajar dari pengalaman masa lalu,” tulis Momo dalam unggahannya.

Komunitas Gamer Terbelah Dua Pendapat

Reaksi komunitas terhadap kabar ini pun beragam. Sebagian gamer mengapresiasi kemampuan teknis Momo. Momo membuktikan ia dapat menembus Denuvo, sistem keamanan game yang reputasinya sangat sulit untuk diretas. Namun, sebagian lainnya merasa kecewa karena hasilnya tidak bisa mereka nikmati.

Beberapa pengguna forum, misalnya Reddit dan Steam, bahkan memberikan julukan resmi kepada Black Myth: Wukong sebagai “game yang berhasil di-crack tapi tidak bisa dibajak.” Para pengguna ini menilai situasi tersebut jarang terjadi di ranah game PC.

Selain itu, beberapa pengamat menilai langkah Momo untuk tidak menyebarkan file crack justru langkah bijak. Mengingat developer Game Science sebagai pembuat Black Myth: Wukong telah bekerja keras mengembangkan game ini selama bertahun-tahun, membagikan hasil bajakan hanya akan merugikan industri game secara keseluruhan.

Dampak dan Pelajaran di Balik Kasus Ini

Kasus ini menjadi contoh menarik dari batas tipis antara eksploitasi teknis dan pelanggaran hukum. Di satu sisi, keberhasilan menembus sistem Denuvo menunjukkan betapa cepatnya komunitas hacker berkembang. Namun di sisi lain, keputusan untuk tidak menyebarkan hasil crack ke publik menunjukkan adanya kesadaran etis di antara sebagian pelaku.

Bagi industri game, kasus ini sekaligus menjadi peringatan penting bagi pembuat sistem keamanan. Teknologi proteksi seperti Denuvo terbukti belum sepenuhnya tak terkalahkan. Namun, selama para peretas memilih untuk tidak menyebarkan hasil tembusannya, kerugian bagi developer masih bisa diminimalkan.

Dengan begitu, Black Myth: Wukong kini menempati posisi unik dalam sejarah gaming modern game yang berhasil di-crack, tetapi tetap aman dari peredaran ilegal berkat keputusan sang hacker. Sebuah ironi sekaligus pelajaran berharga bagi dunia teknologi dan komunitas gamer global. Baca berita lain di sini.

Game Black Myth Wukong Berhasil Di-Crack, Tapi Hacker Enggan Sebarkan ke Publik

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *